Proses Pembangunan Konstruksi Jembatan
Rancang Bangun Konstruksi Jembatan
Pada umumnya jembatan adalah sebuah bangunan memanjang untuk menghubungkan sebuah daratan yang berseberangan. Seperti halnya konstruksi bangunan untuk menghubungkan jalanan yang melintang, jalur rel kereta api, aliran sungai, jurang, dan Saluran irigasi.
Membangun jembatan haruslah tidak sembarang, tentunya memiliki daya tahan pada tanah yang tidak mudah longsor. Karena jembatan akan menampung beban yang sangat berat, perlunya memiliki dasar pondasi yang kuat.
Melihat dari kebutuhan konstruksi bangunan jembatan. Ada beberapa jenis pondasi yang umumnya sering digunakan. Jenis pondasi nya sebagai berikut:
1. Pondasi langsung Ke tanah
Kondisinya pondasi ini berdiri langsung ke dasar tanah yang tidak dibantu oleh tiang beton atau tembok. Pembangunan jembatan menggunakan pondasi langsung ini harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.
-
Kedalaman dari permukaan
tanah yang keras harus lebih dari 3 m maksimal 4 m.
-
Tanah tidak mudah
terhadap pengaruh penggerusan
-
Pada posisi dikelandaian
tebing laut, sungai harus di tempatkan kepala jembatan agar lebih kuat dan
menahan daya dukung.
- Jika kondisi permukaan terdapat bebatuan yang susah untuk hancurkan, sebaiknya melihat terlebih dahulu. Jika batu nya besar tidak perlu untuk memindahkannya. Sebaiknya dipasang dengan penahan geser saja.
2. Pondasi Dasar Dangkal
Pondasi ini akan mencapai hingga kedalaman maksimal 5 dari permukaan dasar tanah. Pondasi ini tidak begitu banyak menggunakan material hanya saya pada dasar tanahnya dibuat penapak atau pijakan dari pilar pada jembatan.
3. Pondasi Penapak atau Pijakan
Pondasi ini harus memiliki dasar tanah yang keras tidak mudah longsor dan lembut tanahnya. Karena akan dibangun sebuah pondasi yang nantinya menampung pilar atau kepala jembatan. Pondasi ini juga akan dibangun menjadi persegi dan bulat.
Baca Juga : Jasa Konstruksi Bangunan Berkualitas
4. Pondasi Rakitan
Jenis pondasi ini juga sering digunakan pada pembangunan konstruksi jembatan yang memiliki dasar permukaan tanah lunak. Tujuan nya supaya susunan pada setiap kolom menjadi lebih berdekatan disemua arah. Kemudian pondasi penapak sisinya akn berdekatan serta menghimpit satu dan lainnya.
Jenis Jembatan Dan Kegunaan
Semua konstruksi bangunan jembatan menggunakan perhitungan yang benar – benar sudah disiapkan dengan matang. Supaya bisa digunakan untuk waktu jangka panjang, tahan lama dan tidak mudah rapuh.
Selain dari pondasi jembatan juga memiliki jenis dan perbedaan nya masing - masing. Dibangun bermacam bentuk dan kegunaan. Dana pembangunannya pun tidak sedikit walaupun tidak begitu besar.
Beberapa jenis jembatan yang sesuai kegunaan dan strukturnya:
A. Jembatan Truss
Jembatan jenis ini lebih
kokoh karena adalah kerangka triangular yang akan menahan beban dari jembatan.
Bisa dikenal juga truss bridge atau beam bridge.
B. Jembatan Beam
Jembatan yang sering
disebut juga jembatan Girder. Jembatan ini dari desain nya lebih sederhana
tidak begitu modern. Proses pembangunannya jembatan ini ditumpu oleh balok
jalan horizontal dan balok batu yang akan menahan beban pada jembatan aspal.
C. Jembatan Arch
Jembatan ini umumnya
disebut juga Arch Bridge dengan bentuk nya yang melengkung desain melingkar
seperti sebuah pelangi atau panahan.
Keuntungannya dari
jembatan ini akan lebih sedikit dalam menggunakan material pada proses
pembangunan. Ketimbang dari jembatan model Beam Bridge yang banyak menggunakan
material.
D. Jembatan Cable Stayed
Bentuk dari jembatan ini
mengantung seperti halnya mengantung dari dua menara yang berseberangan.
Sehingga kabel yang melekat akan menjadi daya tampung dari beban jembatan.
E. Jembatan Suspensi
Atau lebih biasa dikenal
sebagai jembatan gantung. Jembatan ini lebih solid dan memiliki banyak
material. Akan terdapat rantai, kabel, tali, dan juga jangkar fungsinya ini
untuk mengurangi tegangan dan kompresi dari atas menara.
F. Jembatan Cantilever
Jembatan jenis ini akan berbentangan menjadi 3 jalur. Jalur pertama jalur luar yaitu kedua berlabuh turun ke pantai dan jembatan diatas dibuat laluran untuk menyebrang. Pada rentang tengah akan bersandar ke lengan jembatan dan kemudian dibentang dari bentang luar gunanya untuk memiliki beban vertika, sama halnya jembatan truss.
Komentar
Posting Komentar